VIVAnews - Palang Merah Indonesia menargetkan tahun ini bisa mengumpulkan tiga juta kantung darah. Sementara saat ini jumlah pendonor masih kurang dari 2 juta orang per tahun. Akibatnya masih banyak rumah sakit yang belum bisa menyetok kantung darah.
"Jadi, tahun ini kami harapkan bisa mengoleksi tiga juta kantung darah yang bisa didistribusi secara nasional. Tahun depan, kita berharap bisa meningkat lagi menjadi empat juta kantung," kata Ketua Umum PMI Jusuf Kalla di Jakarta, Senin 22 Februari 2010.
Kalau target 3 juta kantung terpenuhi, maka setiap rumah sakit di Tanah Air bisa menyimpan kantung darah setiap hari. "Kalau bisa standby 20 kantung darah, harus diperbarui terus, seperti Coca-Cola di kulkas hotel. Begitu habis, besoknya langsung diisi lagi," kata dia.
Karenanya, Kalla berharap rumah sakit tidak menunggu kantung darah habis baru kemudian menggedor-gedor pintu PMI.
Sejauh ini, saya sudah berkeliling ke 14 provinsi untuk melihat langsung kondisi di lapangan. Dari situ, Kalla menilai masih perlu dilakukan edukasi agar orang rela mendonorkan darahnya. Misalnya, di sekolah-sekolah. "Tidak mungkin jika menunggu pahlawan-pahlawan PMI ini mengetuk pintu tiap-tiap sekolah. Jadi, saya harap ada inisiatif dari sekolahnya sendiri," kata dia.
kalla juga berharap seluruh lapisan masyarakat turut mendonorkan darahnya melalui outlet-outlet PMI. Tahun ini, PMI juga akan membuka outlet-outlet tetap untuk menjangkau masyarakat yang ada di daerah hingga pelosok.
PMI Butuh Investasi Rp 500 Miliar
Senin, 22 Februari 2010, 15:46 WIB
VIVAnews - Palang Merah Indonesia membutuhkan investasi sedikitnya Rp 500 miliar. Dana itu dibutuhkan untuk pengadaan peralatan, kendaraan operasional, laboratorium dan fasilitas lainnya.
"Kami harus bekerja keras untuk bisa mengumpulkan dana tersebut. Pasalnya, masih cukup banyak outlet maupun kantor PMI di daerah-daerah yang standarnya masih di bawah minimum," ungkap Ketua Umum PMI Jusuf Kalla dalam pertemuan dengan blogger di PMI, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Senin 22 Februari 2010.
Kalla menjelaskan, markas PMI memiliki tiga kategori. Pertama, standar tinggi yang relatif memiliki peralatan dan fasilitas lengkap dan berkualitas sangat baik. Kedua, standar rata-rata dengan fasilitas cukup baik dan mengikuti standar minimum, dan standar rendah. Yang terakhir ini memiliki standar di bawah minimum.
"Nah, alokasi dana Rp 5 miliar ini akan kita prioritaskan untuk meningkatkan fasilitas-fasilitas yang masih di bawah standar minimum menjadi lebih baik, terutama di daerah-daerah," kata Kalla.
Sejauh ini, lanjut dia, markas PMI yang berkualitas baik hanya ada di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung. Sebagai lembaga nirlaba, PMI sulit memenuhi kebutuhan akan pendanaan tersebut.
"Ini kan lembaga sosial, tentu membutuhkan keterlibatan masyarakat langsung juga pemerintah dalam mengumpulkan uang sejumlah itu," katanya.
Blogger Diminta Sumbangkan Darah
Senin, 22 Februari 2010, 12:00 WIB
VIVAnews - Sepak terjang Ketua Umum Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla meningkatkan stok darah nasional patut diacungi jempol. Di mana saja ia berada, tak segan-segan mantan wapres ini 'menodong' darah.
Dalam pertemuan dengan blogger dari Kompasiana.com di Markas PMI, Jalan Kramat Raya, Senin 22 Februari 2010, Kalla meminta para blogger ikut berpartisipasi mendonorkan darahnya.
"Sekarang ini, pendonor darah kita kurang dari 2 juta per tahun. Ini sangat kurang. Kita butuh lebih banyak relawan dan pendonor darah. Inisiatif Kompasiana yang melibatkan bloggernya untuk menyumbang darah layak dihargai dan diikuti," kata Kalla.
Kalla dan blogger akan berdiskusi tentang tantangan dan peluang PMI di masa depan. Sebelum diskusi Kalla yang datang pukul 10.45 WIB dengan mobil bernopol B 1571 RFO sempat berkeliling ke tempat pemrosesan darah.
Dalam kepemimpinannya, Kalla membawa PMI lebih terbuka. PMI juga giat menjemput bola ke mal-mal dan perkantoran terkait aksi donor darah. Dia berharap stok darah nasional yang saat ini hanya cukup untuk dua hari bisa ditingkatkan menjadi empat hari.
"Jadi, tahun ini kami harapkan bisa mengoleksi tiga juta kantung darah yang bisa didistribusi secara nasional. Tahun depan, kita berharap bisa meningkat lagi menjadi empat juta kantung," kata Ketua Umum PMI Jusuf Kalla di Jakarta, Senin 22 Februari 2010.
Kalau target 3 juta kantung terpenuhi, maka setiap rumah sakit di Tanah Air bisa menyimpan kantung darah setiap hari. "Kalau bisa standby 20 kantung darah, harus diperbarui terus, seperti Coca-Cola di kulkas hotel. Begitu habis, besoknya langsung diisi lagi," kata dia.
Karenanya, Kalla berharap rumah sakit tidak menunggu kantung darah habis baru kemudian menggedor-gedor pintu PMI.
Sejauh ini, saya sudah berkeliling ke 14 provinsi untuk melihat langsung kondisi di lapangan. Dari situ, Kalla menilai masih perlu dilakukan edukasi agar orang rela mendonorkan darahnya. Misalnya, di sekolah-sekolah. "Tidak mungkin jika menunggu pahlawan-pahlawan PMI ini mengetuk pintu tiap-tiap sekolah. Jadi, saya harap ada inisiatif dari sekolahnya sendiri," kata dia.
kalla juga berharap seluruh lapisan masyarakat turut mendonorkan darahnya melalui outlet-outlet PMI. Tahun ini, PMI juga akan membuka outlet-outlet tetap untuk menjangkau masyarakat yang ada di daerah hingga pelosok.
PMI Butuh Investasi Rp 500 Miliar
Senin, 22 Februari 2010, 15:46 WIB
VIVAnews - Palang Merah Indonesia membutuhkan investasi sedikitnya Rp 500 miliar. Dana itu dibutuhkan untuk pengadaan peralatan, kendaraan operasional, laboratorium dan fasilitas lainnya.
"Kami harus bekerja keras untuk bisa mengumpulkan dana tersebut. Pasalnya, masih cukup banyak outlet maupun kantor PMI di daerah-daerah yang standarnya masih di bawah minimum," ungkap Ketua Umum PMI Jusuf Kalla dalam pertemuan dengan blogger di PMI, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Senin 22 Februari 2010.
Kalla menjelaskan, markas PMI memiliki tiga kategori. Pertama, standar tinggi yang relatif memiliki peralatan dan fasilitas lengkap dan berkualitas sangat baik. Kedua, standar rata-rata dengan fasilitas cukup baik dan mengikuti standar minimum, dan standar rendah. Yang terakhir ini memiliki standar di bawah minimum.
"Nah, alokasi dana Rp 5 miliar ini akan kita prioritaskan untuk meningkatkan fasilitas-fasilitas yang masih di bawah standar minimum menjadi lebih baik, terutama di daerah-daerah," kata Kalla.
Sejauh ini, lanjut dia, markas PMI yang berkualitas baik hanya ada di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung. Sebagai lembaga nirlaba, PMI sulit memenuhi kebutuhan akan pendanaan tersebut.
"Ini kan lembaga sosial, tentu membutuhkan keterlibatan masyarakat langsung juga pemerintah dalam mengumpulkan uang sejumlah itu," katanya.
Blogger Diminta Sumbangkan Darah
Senin, 22 Februari 2010, 12:00 WIB
VIVAnews - Sepak terjang Ketua Umum Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla meningkatkan stok darah nasional patut diacungi jempol. Di mana saja ia berada, tak segan-segan mantan wapres ini 'menodong' darah.
Dalam pertemuan dengan blogger dari Kompasiana.com di Markas PMI, Jalan Kramat Raya, Senin 22 Februari 2010, Kalla meminta para blogger ikut berpartisipasi mendonorkan darahnya.
"Sekarang ini, pendonor darah kita kurang dari 2 juta per tahun. Ini sangat kurang. Kita butuh lebih banyak relawan dan pendonor darah. Inisiatif Kompasiana yang melibatkan bloggernya untuk menyumbang darah layak dihargai dan diikuti," kata Kalla.
Kalla dan blogger akan berdiskusi tentang tantangan dan peluang PMI di masa depan. Sebelum diskusi Kalla yang datang pukul 10.45 WIB dengan mobil bernopol B 1571 RFO sempat berkeliling ke tempat pemrosesan darah.
Dalam kepemimpinannya, Kalla membawa PMI lebih terbuka. PMI juga giat menjemput bola ke mal-mal dan perkantoran terkait aksi donor darah. Dia berharap stok darah nasional yang saat ini hanya cukup untuk dua hari bisa ditingkatkan menjadi empat hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar